Senin, 20 April 2020
Dia dan Sejuta Impian
Disuatu daerah terpencil di Indonesia, terdapat
seorang anak yang terlahir dari keluarga yang sederhana. Seorang anak yang di
didik dan dibesarkan dalam lingkungan sederhana. Seorang anak yang dari kecil
sudah di ajarkan tentang hidup sederhana.
Ini bukan cerita tentang Dia yang hidup sederhana,
tetapi tentang Dia yang memiliki sujuta impian dan tentang bagaimana dia
menggapai impian – impian tersebut, dalam hidupnya yang sederhana.
Di masa SD, seperti anak – anak lainnya, yang dia
tahu hanya lah bermain dan bermain. Pergi sekolah untuk bermain, pulang sekolah
pun untuk bermain. Ketika di tanya Impian nya ketika besar nanti mau jadi apa? Dia
tidak tau. Karena yang dia tau hanyalah bermain. Ketika anak – anak seusianya
memiliki impian ingin menjadi polisi, tentara maupun dokter. Dia tidak memiliki
impian. Atau mungkin impian nya adalah bisa terus bermain. Selama SD dia
menghabiskan hidupnya tanpa impian. Baginya impian hanyalah sebuah mimpi dan
angan - angan saja.
Di masa SMP dia mulai berpikir tentang belajar, dia
sudah mengurangi bermainnya. SMP adalah masa - masa seorang anak berubah
menjadi seorang remaja. Di waktu SPM, dia menyukai dunia Fisika, Dia bukan suka
pelajaran fisikanya, hanya saja Dia suka membaca tentang biografi para Ilmuan
Dunia, para penemu rumus - rumus Fisika. Impiannya pun berubah, dia memiliki
Impian menjadi Ilmuan suatu hari nanti, dia ingin menjadi penemu dan membuat
sesuatu yang berguna untuk dunia. Dua ilmuan dunia yang selalu dia kagumi
hingga sekarang, ialah Albert Einstenin dan Galileo Galilea. Kalau ditanya
alasannya, dia tidak akan pernah tau jawabannya, yang dia tau bahwa biografi
dua ilmuan tersebut sangat menginpirasinya. Setiap hari dia habiskan untuk
berpikir, berpikir akan Impian gila nya itu. Bagaimana tidak gila, seorang anak
SMP yang masih minim Ilmu pengetahun ingin menciptakan sesuatu hal yang baru.
Bukan hanya menurut orang lain, menurutnya saja Impiannya tersebut memang
terdengar gila.
Di masa SLTA, dia semakin menjadi gila akan Impian.
Dia ingin menjadi Profesor termuda di Indonesia. Seorang Profesor yang juga
Ilmuan, yang menjadi penemu sesuatu yang baru didunia ini. Dia selalu ingin
memiliki Impian yang tidak di Impikan orang – orang lain dapa umumnya. Ketika
orang – orang ingin tampil seperti pengagumnya. Dia tidak pernah sama sekali
ingin seperti seseorang. Dia ingin menjadi dirinya sendiri mesti harus dibilang
berbeda. Impian yang selalu hanya menjadi Impian hingga dia lulus SLTA dan
tidak pernah menjadi nyata. Dia tidak pernah tau kenapa Impiannya tersebut
tidak pernah menjadi nyata, entah karena Impiannya itu terlalu gila dan
mustahil untuk diraih oleh seorang anak yang berasal dari desa yang hidup
sederhana, yang tidak didukung oleh materi yang cukup untuk menjadi ilmuan,
atau entah karena Ilmunya yang Dia miliki belum cukup.
Dan ada satu lagi Impian Dia yang tidak terlalu
gila, yaitu menjadi Kameramen Acara TV Jejak Petualangan. Impian yang mungkin
hanya Dia miliki seorang. Ketika ditanya alasannya, Dia hanya memberi alasan
supaya bisa jalan – jalan keliling Indonesia, kepelosok Indonesia, bahkan
keliling Dunia gratis. Dia adalah orang yang suka dengan alam, dan dunia jalan
– jalan. Dibalik Impiannya menjadi Kameran tersebut ialah Impiannya
mengelilingi Indonesia dan Dunia. Yah Dia memiliki Impian, suastu hari nanti,
Dia akan Keliling Indonesia dan Dunia. Hanya saja, keadaannya lah yang
membuatnya belum bisa mewujudkannya hingga saat itu.
Lulus SLTA, Dia merantau ke Kota.
Merantau mencari jati diri dan apa arti dari sebuah kehidupan. Dan disananalah
banyak dia belajar tentang hidup dan Impian. Belajar hidup sederhana dengan
uang pas - passan dan juga harus mengejar Impian yenag terkadang tidak
terkejar. Diwaktu itulah dia baru mengerti tentang realistis, akan Impian –
impiannya dimasa dahulu yang mustahil untuk di raih.
Tetapi Dia tidak menyerah sampai disitu, Dia tetap
kembali memiliki Impian – Impian yang baru, merantau hidup jauh dari rumah dari
orang tua, banyak mengajarkan Dia tentang kehidupan. Kehidupan tidak hanya
sekedar hidup. Ada banyak hal yang rumit, dan banyak hal yang harus
diperjuangkan, banyak Impian yang harus menjadi nyata. Dan banyak tanggung
jawab dan utang budi yang harus dibayar untuk orang tua. Impiannya akan
keliling Indonesia pun tetap berada dibenaknya, entah bagaimana nantinya Dia
akan mewujudkannya.
Hingga suatu malam, seperti mendapatkan
sebuah hidayah. Seperti mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan – pertanyaan
dia didalam otaknya akan Impiannya. Ada Impian yang seharusnya memang Dia kejar
dari dulu, dan Dia wujudkan. Di malam itu, Dia berjanji kepada Tuhannya, Dia
menghapus semua Impiannya, untuk satu Impian ini, yaitu mewujudkan Impian kedua
orang tuanya.
Dia mulai mengalah akan egonya, akan
keinginan keinginan gilanya, akan semua Impian – Impiannya. Dia tidak memiliki
Impian lagi, atau dalam artian semua Impian Orang Tuanya ialah Impian Dia.
Beberapa bulan kemudian, Tuhan pun
mengabulkan Doa nya. Impian Orang Tuanya terwujud melalui Dia. Dia berhasil
mewujudkan Impiannya untuk pertama kalinya. Bahagia selalu yang Dia rasain, dan
lebih bahagianya lagi ialah, ketika melihat Orang Tuanya bahagia, dan melihat
orang – orang disekitarnya bahagia. Dia baru menyadari, bahwa melihat orang
lain bahagia karena Dia, itu lebih bahagia. Dari situ, dia berjanji akan terus
menjadikan Nyata Impian – Impian Orang Tuanya.
Beberapa tahun kemudian, setelah
Impian Orang Tuanya tersebut terwujud melalui Dia, banyak Impian – Impian Dia
yang ikut terwujud, mungkin ini adalah hikmah dan berkah dari Dia mewujudkan
satu Impian Orang Tuanya. Dia mulai bisa mewujudkan Impiannya keliling
Indonesia meskipun baru beberapa Provinsi saja yang Dia singgahi dan ke luar
negeri meskupun baru dua Negara. Dan Dia masih tetap berharap suatu saat nanti
Impiannya menjadi Profesor dan Ilmuan juga akan terwujud.
Saya Bukan Penulis
20.4.2020
A_F
Selasa, 28 Januari 2020
[CAREER] Berawal Dari Sebuah Janji
Dan di hari itu juga aku tidak memiliki cita – cita lagi. Mungkin lebih tepatnya cita – citaku ialah menjadikan cita – cita ibu dan bapak ku nyata.
Senin, 27 Januari 2020
[CAREER] Cerita Pekerjaanku, Untuk Pekerjaanku
bersambung....
Selasa, 21 Januari 2020
Satu Tahun Bersamamu
***
Selasa, 07 Mei 2019
Diary Ramadhan #1 - Spesial
Minggu, 05 Mei 2019
Diary Ramadhan Catatan Kecilku
Bismillah, semoga ku konsisten menulis 1 hari satu tulisan.
Wassalamualaikum.
Jumat, 15 Februari 2019
Perubahan Di 2019